Keterbatasan fisik bukanlah halangan
untuk mengejar impian seseorang. Jargon sosial tersebut memang sangat
benar adanya. Bahwa di samping faktor fisik, masih ada hal lain yang
jauh lebih menentukan kesuksesan seseorang yakni tekat dan kerja keras.
Bagi rekan-rekan yang menekuni bidang
blogging atau internet marketing, sebagai renungan kali ini akan kita
bahas seorang blogger inspiratif di mana dengan keterbatasan fisik,
khususnya penglihatan, ia masih bisa berkarya bahkan mampu mendapatkan
hasil yang bisa dibilang luar biasa.
Mengalami gangguan penglihatan sejak
usia 11 tahun dan harus mengandalkan alat bantu untuk membaca, tak
lantas menjadi batu penghalang pria dengan nama lengkap M Ikhwan Thoriqu
ini. Belum lama, bahkan ia mengaku mampu meraup penghasilan mencapai
15.000 dolar atau sekitar 200 juta dalam satu bulan dari bisnis online
yang ia jalankan!
Pribadi yang Pantang Menyerah
Jika kita ingin mendapatkan kesuksesan
besar, maka perjuangan serta pengorbanan yang kita berikan juga harus
sama besarnya untuk mencapai hal tersebut. Demikian juga dengan sosok M
Ikhwan Thoriqu yang nyatanya juga penuh dengan prestasi.
Seperti yang telah disampaikan
sebelumnya, bahwa gangguan penglihatan tersebut telah dialami Thoriqu
sejak sangat belia. Hal ini jugalah yang membuat ruang geraknya dapat
mengakses informasi visual sangat terbatas. Dalam sebuah kesempatan ia
menceritakan untuk bisa mengikuti pelajaran semasa sekolah hingga bangku
kuliah, ia menggunakan bantuan buku berhuruf braile, bantuan teman
untuk membacakan hingga rekaman suara dosen ketika menerangkan.
Namun tak lantas kehidupan Thoriqu sepi
prestasi. Dulunya ketika masih berada di bangku sekolah, alumnus
Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Bahasa Inggris tersebut juga
menekuni olahraga atletik, khususnya cabang olarhaga lari.
Dengan kondisi kemampuan penglihatan
yang kurang sempurna, ia membuktikan bahwa ia masih bisa bersaing dan
berprestasi. Bahkan ia mampu menyabet mendali perak lari 100 meter dalam
sebuah event kompetisi olahraga tingkat nasional. Selian itu,
ternyatanya pria kelahiran Palembang 23 Oktober 28 tahun silam tersebut
juga mampu mendapatkan pekerjaan di salah satu bank yang ada di Jakarta.
Telah Tertarik Dunia Internet Marketing Sejak SMA
Thoriqu mengisahkan ketertarikan dirinya
pada dunia internet telah dimulai sejak masih berseragam putih abu-abu.
Bersama beberapa teman sesama penyandang tunanetra yang ada di SMA
Negeri 66 Jakarta, ia mulai diperkenalkan dengan luasnya potensi dunia
internet.
Kala itu salah satu alat bantu teknologi
yang menjadi sahabat setianya adalah screen reading, sebuah aplikasi
komputer yang bisa membacakan tulisan yang ada disebuah laman website.
Dengan aplikasi tersebut separuh halangan dalam mengenyam ilmu maya bisa
teratasi, tentunya disamping konten visual seperti informasi dalam
bentuk gambar yang masih belum bisa ia serap sepenuhnya.
Tak menyerah, ia terus memperkaya diri
dengan beragam informasi baik seputar internet secara umum, blogging,
pembuatan website hingga internet marketing. Disamping itu ilmu seputar
bahasa inggris yang didapatkan semasa kuliah nyatanya juga membantu
bapak satu orang putra ini lebih fasih memahami beragam informasi
berbahasa asing yang ia dapatkan.
Pretasi lain yang pernah ia torehkan
yakni tepatnya pada tahun 2006, ia bersama 3 orang temannya berhasil
membangun situs Kartunet.com, sebuah website nirlaba sebagai wadah karya
penyandang tunanetra yang ingin berbagai lewat dunia maya. Dalam
website tersebut kita bisa menemukan banyak karya mulai dari artikel
teknologi, sastra, hingga social networking.
Keluar dari Bank dan Menjadi Fulltime IM
Perlahan Thoriqu mulai mengenal seluk
belum internet marketing, mulai membangun blog hingga bagaimana
menghasilkan uang dari monetisasi blog tersebut. Waktu berlalu dan hasil
kerja kerasnya mulai berbuah, dari program periklanan Google Adsense,
Affiliate, Cost per Action serta beberapa tipe monetisasi lain yang ia
tekuni, ia berhasil mendapat pemasukan yang semakin bertumbuh.
Hingga salah satu titik baliknya yakni
ketika ia memutuskan keluar dari pekerjaan di bank untuk menjadi full
time internet marketer. Keputusan tersebut tentu tidak sembarangan
diambil, pasalnya iya mempunyai 2 alasan kuat mengapa ia harus melepas
status pegawainya. Yang pertama adalah ia merasa sulit berkembang jika
masih menjadi pegawai dan alasan yang kedua karena bisnis online yang ia
jalankan ternyata mampu memberikan pemasukan yang tidak sedikit juga.
Saat memutuskan keluar dari bank, pria
yang didomisili di kawasan Warung Buncit, Jakarta tersebut sudah mampu
menghasilkan pendapatan sebesar $ 3000 sampai $ 5000 setiap bulannya.
Bahkan belum lama ini, pengahasilannya terhitung telah mencapai 5 digit
yakni sebesar $ 15.000 dalam satu bulan.
Saat ini, kondisi penglihatan M Ikhwan
Thoriqu sudah menurun hingga 95%. Ia yang hanya bisa mengenali warna
tersebut, bahkan tidak akan mengenali adanya orang lain di depannya jika
orang tersebut tidak berbicara atau bergerak.
Namun dalam kondisi tersebut, ia
berhasil menyentak kesadaran banyak orang bahwa dirinya bisa, ia mampu
menggapai kesuksesan besar. Lalu bagaiman dengan kita yang mempunyai
kesempurnaan fisik lebih, sudahkah kita berjuang lebih keras untuk
mendapatkan kesuksesan?
ConversionConversion EmoticonEmoticon